Bissmillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum wr.wb
Dalam Postingan ini saya penulis membagikan pengetahuan yang dirangkum dari Kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazza'iri penerbit Maktabah al-Ulum wa al-Hikam-Madinah al-Munawwarah dan diterbitan ulang oleh Darul Haq - Jakarta Indonesia.
Yang akan kami bagikan pada postingan ini saya ambil judul :
ADAB-ADAB NIAT pada kitab halaman 129
Seorang muslim membenarkan pentingnya keberadaan niat dan urgensinya bagi seluruh amalan, baik yang berhubungan dengan keagamaan maupun keduniaan, keseluruhan amal tersebut sangat tergantung bagaimana niatnya.Niat inilah yang menjadi ukuran suatu amal itu dikatakan kuat atau lemah, sah atau rusak(batal) semua tergantung bagaimana niatnya. Keyakinan seorang Muslim terhadap keharusan niat bagi setiap amal serta kewajiban untuk memperbaikinya bersandar kepada :
Pertama Firman Allah Q.S Al-Bayyinah 5 :
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ
لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ
وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Padahal mereka tidak
disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama
yang lurus.
Q.S AZ-Zumar 11
قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ
Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
Kedua Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh : Al-Bukhari no. 1 dan Muslim no 1907 :
حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ عَلْقَمَةَ بْنَ
وَقَّاصٍ اللَّيْثِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا
نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى
امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Telah menceritakan kepada kami [Al
Humaidi Abdullah bin Az Zubair] dia berkata, Telah menceritakan kepada
kami [Sufyan] yang berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami [Yahya
bin Sa'id Al Anshari] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Muhammad
bin Ibrahim At Taimi], bahwa dia pernah mendengar [Alqamah bin Waqash Al
Laitsi] berkata; saya pernah mendengar [Umar bin Al Khaththab] diatas
mimbar berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi
tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat
hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang
perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia
diniatkan".
Orang yang berniat dengan niat baik maka ia kan diberi pahala amal shalih. Dan orang yang mempunyai niat buruk juga mendapatkan dosa sebagaimana orang yang berbuat buruk semua ini semata-mata kembali kepada niat.
Niat adalah ruh dari amal dan merupakan tiang penyangganya, kebaikan amal tergantung dari kebaikan niat, dan buruknya amal juga tergantung kepada buruknya niat. Dan setiap amalan yang tidak dilandasi dengan niat yang baik dari pelakunya maka itu adalah riya' memaksakan diri justru dimurkai Allah.
Kesimpulan :
(ini bukan dari Kitab)
Jadi, saya penulis menyimpulkan bahwa segala sesuatu itu tergantung dari niatnya. Jika niat kita baik maka baiklah amalnya.
Bagi pembaca yang budiman, bila ingin mengetahui isi lebih lengkap Kitab Minhajul Muslim ini silahkan membeli Kitabnya di Darul Haq.
Terima Kasih
Wassalamualaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar yang membangun dan bermanfaat